Jika posisi ontologi mencerminkan pandangan peneliti tentang hakikat dunia, posisi Epistemologi mereka mencerminkan pandangan mereka tentang apa yang bisa kita ketahui tentang dunia dan bagaimana kita dapat mengetahuinya secara harfiah, Epistemologi adalah satu teori tentang pengetahuan. Sekali lagi, hal ini terdengar sulit, namun persoalan dasarnya tidaklah terlalu sulit. Ada dua kunci pertanyaan. Dapatkah seorang pemerhati mengidentifikasi relasi 'real' atau 'objektif' antar - fenomena sosial? Jika bisa, Bagaimana? Pertanyaan pertama mengandung dua persoalan. Pertama, ia membawa kita kembali ke ontologi; jika seseorang berada dalam posisi anti-fundasionalis, ua menyatakan bahwa tidak ada satu dunia 'nyata' yang eksis yang secara independen dari makna yang dilekatkan aktor pada tindakannya untuk ditemukan. Pada saat yang sama, posisi anti-fundasionalis juga akan menyatakan bahwa tidak ada pemerhati yang bisa objektif karena mereka hidup dalam dunia sosial dan dipengaruhi oleh konstruksi sosial tentang 'realitas'. Hal ini kadang disebut hermeuneutika ganda; dunia yang ditafsirkan oleh aktor - aktor (tingkat hermeuneutik pertama) dan tafsiran mereka ditafsirkan kembali oleh pengamat (tingkat hermeuneutika kedua).
Pertanyaan kedua memunculkan isu penting lain - yang jelas berkait. Dampai taraf bahwa kita dapat menentukan hubungan 'nyata' antara fenomena sosial, dapatkah kita melakukan ini sekadar melalui observasi langsung, atau adakah suatu hubungan yang 'eksis' namun tidak bisa di observasi secara langsung? Jawaban yang diberikan orang terhadap pertanyaan ini membentuk posisi Epistemologinya.
Tentu saja ada berbagai cara yang berbeda-beda untuk mengelompokkan posisi Epistemologi, dan tidak ada kesepakatan tentang cara yang terbaik. Pengelompokan yang paling umum mungkin adalah membedakan antara posisi ilmiah (yang kadangkala positivis) dan posisi hermeneutis (atau interpretis). Kita akan awali dengan tinjauan singkat tentang pembedaan itu, sebelum mengajukan suatu alternatif, yang membedakan antara posisi positivis, realis, dan interpretis.
Baca Ontologi